Seperti perkembangan kupu-kupu,
manusia perlu juga bermetamorfosis. Mungkin tepatnya bermetamorfosis
dengan cara mempunyai banyak mimpi lantas kemudian mewujudkannya.
Mimpi, sebuah kalimat yang memiliki sedikit kata namun menyimpan
berjuta makna. Setiap manusia pasti memiliki mimpinya masing-masing
dan juga dalam menafsirkan kata tersebut pula berbeda, namun
menurutku arti mimpi ialah sebuah pencapaian yang harus memiliki
usaha lebih untuk menggapainya bahkan terkadang dalam pencapaiannya
penuh dengan air mata. Aku, perempuan berumur 18 tahun yang masih
memendam banyak impian di isi kepala. Aku, anak kedua dari empat
bersaudara yang menginginkan orang tuaku tersenyum atas pencapaian
yang telah aku lakukan.
Menurutku, ketika seseorang
semakin dewasa maka seseorang itu pasti memiliki banyak tekanan.
Entah tekanan dari lingkungan, keluarga, atau bahkan diri sendiri.
Namun tekanan yang paling mengganjal ialah dalam diri sendiri, ketika
umur selalu bertambah, kita selalu mempunyai pertanyaan pada diri
seperti, “Apa sih yang sebenarnya kita cari selama ini?” atau,
“Pencapaian apa yang sudah kita dapatkan?” Sejak kecil pasti kita
mempunyai mimpi dan cita-cita namun mengapa setelah menjadi dewasa,
cita-cita itu menguap sendiri?
Untuk aku sendiri ada banyak
yang masih ingin dicapai, mendapatkan ipk yang cukup memuaskan di
tiap-tiap semesternya yang membuatku merasa bahwa enam bulan yang aku
lalui ini berbuah manis. Selanjutnya, aku ingin lulus tepat waktu
tanpa ada sesuatu hambatan hingga akhirnya aku bisa mendapatkan
pekerjaan menjadi tim kreatif yang bekerja di sebuah stasiun
televisi. Karena dengan begitu, aku yakin saat kelulusan wisuda pasti
kedua orangtuaku menangis bahagia kemudian dapat bernafas lega karena
berhasil mengantarku pada gerbang kelulusan. Bagiku sendiri
kebahagiaan itu sungguh luar biasa. Membayar jerih payah orangtua
dengan nama bergelar A,Md.
Setiap manusia pasti memiliki
kekurangan dan kelebihan. Tidak sedikit manusia yang tidak menyadari
kelebihan yang ia miliki namun tidak sedikit pula manusia yang bisa
menerima kekurangannya. Bahkan menyadari kelebihan juga tidak semua
orang bisa menyadarinya dengan cepat. Saya adalah salah satu orang
yang masih terus belajar menerima kekurangan, karena rasanya hampir
setiap hari mulut tidak berhenti untuk mengeluh dan mengeluh tanpa
mengingat apa yang telah Tuhan berikan sampat saat ini. Padahal jika
hari-hari dilewati dengan mengeluh akan terasa berat melewatinya dan
tidak adanya semangat untuk menjalani hari-hari.
Mempunyai banyak kelebihan ialah
keinginan semua orang namun mengapa masih banyak orang yang belum
menyadari tentang kelebihan yang mereka punya? Biasanya menggali
potensi kelebihan bisa mereka temukan saat mengikuti
kegiatan-kegiatan di luar akademik, atau bahkan bisa juga saat berada
pada kelas perkuliahan. Umumnya, kita saja yang kurang peka pada diri
sendiri sehingga untuk mengenalinya saja belum apalagi bisa
mengembangkannya. Mengenali diri memang susah-susah gampang.
Walau umurku sudah menginjak 18
tahun, tapi aku merasa belum banyak mimpi yang bisa aku raih, dan
tidak sedikit juga kegagalan menghampiri. Sempat beberapa kali
mengalami kegagalan, aku merasa ada yang salah pada diriku, kemudian
aku mengintropeksi diri lantas belajar untuk lebih baik lagi ke
depannya dan yang paling penting berdamai pada diri sendiri. Berdamai
dengan cara menerima kegagalan tersebut dengan ikhlas karena aku
yakin kegagalan datang bersamaan dengan hikmah yang lebih besar.
Berjalan melewati hari dengan penuh keihklasan dan menjalaninya
dengan penuh niat adalah cara terbaik untuk mencapai segala sesuatu
dengan hasil yang memuaskan.
Sebuah pencapaian pula kadang
dapat diraih karena dukungan dari lingkungan sekitar, seperti kedua
orang tua, kakak adik, teman atau sahabat. Mereka mempunyai andil
yang sangat besar dalam menemani proses pencapaian. Menemani saat
senang sampai menemani saat kita sedang enek-eneknya tentang suatu
hal, mereka yang selalu memberi nasihat tanpa menghakimi kemudian
memberi dukungan yang membuat kita kembali semangat dan termotivasi.
Setiap harinya aku selalu berdoa
kepada Tuhan untuk bersyukur atas segala yang telah Ia berikan dan
juga meminta kelancaran semua mimpi-mimpiku. Seperti kata beberapa
orang, doa tanpa usaha sama saja sia-sia. Maka dari itu untuk
mencapai semua impianku, setelah lulus dari SMA aku melanjutkannya di
Politeknik Negeri Media Kreatif. Hampir satu semester aku selesaikan
disini, sengaja aku memilih kampus ini dengan jurusan penerbitan
karena aku menyukai dunia kepenulisan dan bercita-cita menjadi
penulis, editor, atau menjadi salah satu tim kreatif di stasiun
televisi.
Mengikuti kegiatan perkuliahan
dengan baik selama tiga tahun menjadi salah satu gerbang untuk
mengantarku pada dunia perkantoran. Aku juga ingin bekerja part-time
untuk menambah-nambah pengalaman pada selembar cvku nanti. Mengikuti
berbagai organisasi juga terdengar seru terlebih untuk mengasah
softskill yang pasti akan
berguna saat kerja nanti. Namun pada awal semester ini aku
masih ingin beradaptasi dengan sistem perkuliahan dan juga
tugas-tugasnya.
Pada sistem perkuliahannya, aku
merasa jurusan ini sangat tepat untukku yang menyukai dunia
kepenulisan karena mata kuliahnya berisi menjurus pada kegiatan
jurnalistik. Sejak kecil aku memang sudah gemar menulis, beberapa
kali mengikuti lomba menulis cerpen, puisi atau semacamnya. Dan saat
aku memulai perkuliahan, banyak sekali yang bisa aku pahami tentang
bagaimana cara menulis yang benar hingga proses terjadinya sebuah
buku bisa dicetak. Selain pembelajaran pada perkuliahan, ilmu tentang
kepenulisan juga bisa didapatkan pada acara-acara seminar atau
workshop tentang bedah buku
atau semacamnya.
Pencapaian yang sangat berarti
bagiku ialah menjadi sumber kebahagiaan pada sekelilingku, menjadi
berkat bagi semua orang dengan cara tidak pernah berbuat jahat kepada
orang dan sering memberi kepada yang membutuhkan. Aku percaya, karena
dengan kita bersikap baik kepada semua orang entah kita diperlakukan
baik kembali atau bahkan tidak, jelas itu bukan urusanmu. Asal yang
penting kita jangan pernah menaruh ekspetasi apapun pada
seseorang.Melihat banyak orang tersenyum dengan adanya kehadiranku
benar-benar membuatku semakin bersemangat untuk terus melakukan
kebaikan. Aku percaya juga, dengan sering berbuat kebaikan akan
melancarkan semua aspek-aspek di kehidupanku, karena banyak yang
menyempatkan mendoakanku.
Semoga saja semua impian dan
cita-citaku bisa tercapai dengan berbagai usaha yang nantinya akan
saya lakukan atau yang pernah saya lakukan. Tidak salah jika kita
bermimpi, yang salah ialah terus bermimpi tapi enggan bergerak untuk
mencapainya dan juga jangan pernah malu untuk menceritakan semua
mimpi yang kita punya karena bisa saja semua berawal dari ucapan.
Terus memotivasi diri dan memperbaiki diri agar pantas untuk
bersanding dengan orang-orang hebat.
Dan terakhir, semoga kita semua
dilancarkan dalam berbagai impian yang kita inginkan, semoga dari
tahun ke tahun semakin banyak orang yang lebih sering mengutarakan
kalimat syukur ketimbang keluhan, disabarkan dan ditabahkan dalam
segala urusan yang menjengkelkan dan banyak manusia tersenyum atas
pencapaian yang mereka lakukan sehingga bisa membuat orang yang
mereka sayangi menitikkan air mata.
Pict from: instagram @nkcthi
Komentar
Posting Komentar